Rani Nur Rochim (15190)
NAMA : RANI NUR ROCHIM
NIM : 17/412868/PN/15190
PRODI : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Strategi Komunikasi dalam Diseminasi Inovasi Teknologi Budidaya Padi Berbasis Pemetaan Penggunaan di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan
Nurhayati, Aida Vitalaya S. Hubeis, Amiruddin Saleh, dan Basita Ginting
(Jurnal Penyuluhan 14 (2) : 324 – 334)
Diseminasi inovasi tekologi budidaya padi merupakan upaya transfer teknologi budidaya padi dari sumber (individu dan lembaga) kepada pengguna utama melalui pengguna antara. Tujuan dari adanya diseminasi ini untuk membuka wawasan petani mengenai berbagai macam teknologi budidaya padi. Selain itu, seperti yang kita tahu tidak semua daerah sudah terbuka dan mau mengadopsi berbagai macam teknologi seperti di daerah Timur. Bahkan jika petani sudah mulai terbuka dengan teknologi baru, kebanyakan hanya mengadopsi sementara teknologi tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya aspek komunikasi sehingga strategi komunikasi dalam melakukan diseminasi teknologi ini perlu dilakukan dengan baik dan benar.
Strategi komunikasi adalah melakukan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi. Strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan siapa yang bicara apa, dengan maksud apa, ditujukan untuk siapa, bagaimana menyampaikan pesan kepada seseorang, serta bagaimana pula mengukur dampak pesan yang disampaikan tersebut. Komunikasi ini dapat terjadi secara langsung dan adapula yang secara tidak langsung (menggunakan media).
Berdasarkan hasil pendataan peneliti diperoleh bahwa secara umum petani di Kabupaten Sidrap khususnya Kecamatan Baranti menyenangi media yang sifatnya menggunakan komunikasi langsung, komunikasi interpersonal dimana penyuluh berperan banyak. Hal ini tampak dari kebiasaan petani Kecamatan Baranti bahwa setiap hari Jumat para petani tidak beraktivitas di lahan sawah namun setelah melaksanakan shalat Jumat mereka berdiskusi tentang usaha tani. Kemudian, poster, siaran radio, dan pamphlet memiliki skor sedang sebagai media yang sering digunakan petani. Mereka beranggapan bahwa poster dan pamphlet ini memberikan gambaran baru, menambah wawasan dan pengetahuan. Sementara itu, radio dalam sisi ini digunakan sebagai hiburan bukan sebagai sumber informasi karena siaran yang berkaitan dengan pertanian penyajiannya terbatas. Media komunikasi yang tergolong rendah penggunaannya adalah surat kabar, siaran televise, dan majalah. Petani beranggapan bahwa informasi mengenai pertanian khususnya budidaya padi sangat terbatas dalam media ini sehingga jarang digunakan. Ketiga kategori media inilah yang menjadi media membuka wawasan bagi petani dan dapat memperbesar kemungkinan petani untuk mengadopsi teknologi baru.
Kemudian terdapat beberapa karakteristik petani yang nantinya akan memengaruhi metode komunikasi pendiseminasian. Tingkat pendidikan petani memiliki nilai yang paling signifikan yang berarti semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka petani makin mampu mencari, memanfaatkan bahkan menciptakan pola komunikasi yang baik dan benar khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan inovasi teknologi budidaya padi. Status petani juga menentukan media komunikasi pendiseminasian di mana semakin tinggi status petani (penggarap, pemilik) maka semakin sedikit media komunikasi pendiseminasian yang digunakan. Selain itu, semakin tinggi etos kerja seorang petani berarti petani semakin tidak memperhatikan pola komunikasi. Pada pola ini petani memiliki kecenderungan memilih komunikasi searah, memposisikan nara sumber sebagai pemberi informasi dan dirinya hanya penerima, tidak memberikan reaksi umpan balik. Kemudian karakteristik petani yang terakhir adalah kekosmopolitan di mana umumnya petani memiliki sifat kekosmopolitan yang tinggi, memanfaatkan semua media komunikasi yang ada dalam masyarakat. Petani di Kecamatan Baranti ini juga tidak serta merta menerima teknologi baru begitu saja, mereka cenderung menerima dan mengadopsi teknologi baru jika terdapat kesesuaian teknologi dengan keadaan daerah mereka. Selain itu, keuntungan relatif yang diberikan oleh suatu teknologi baru juga menjadi faktor pertimbangan petani termasuk kesempatan mereka untuk mencoba teknologi baru tersebut. Kemudian lingkungan sosial berupa mitra usaha membuka peluang petani untuk memanfaatkan media komunikasi dan adanya dukungan sosial juga mendukung petani dalam memanfaatkan ragam media untuk berinteraksi dengan petani lain dan stakeholders lain.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa strategi komunikasi yang tepat dalam rangka pendiseminansian inovasi teknologi budidaya di Kabupaten Sidrap adalah pendekatan interpersonal dan penggunaan media komunikasi berupa poster, pamphlet, dan siaran radio. Karakteristik petani yang berkaitan dengan strategi pendiseminansian inovasi teknologi adalah pendidikan, status petani, motivasi, etos kerja, dan kekosmopolitan. Kemudian, petani cenderung lebih menerima inovasi yang sesuai dengan daerah mereka, memberikan keuntungan relatif, dan dapat dicoba. Dari sisi faktor lingkungan sosial, dukungan keluarga dan mitra usaha sangat berpengaruh terhadap kecenderungan petani utuk memanfaatkan media komunikasi.
Nindita Nurmalita Dewi
ReplyDelete17/414742/PN/15323
B1 / 7
Nilai penyuluhan yang terdapat dalam resume jurnal ini adalah
1. Sumber teknologi atau ide yang terdapat dalam artikel ini adalah diseminasi ini untuk membuka wawasan petani mengenai berbagai macam teknologi budidaya padi dan penerapan Strategi komunikasi dalam penyampaiannya ke petani.
2. Sasaran artikel ini adalah petani dikarenakan resume jurnal ini berisi mengenai metode penyuluhan menggunakan media komunikasi yang sesuai dengan petani.
3. Manfaat artikel ini adalah bisa dijadikan referensi metode penyuluhan dengan media komunikasi yang efektif bagi penyuluh pertanian untuk menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani yang memiliki karakteristik seperti petani didaerah Kabupaten Sidrap.
Nilai berita yang terdapat dalam artikel ini adalah
1. Nilai timelines, karena jurnal yang diresume ini membahas mengenai metode penyuluhan pertanian yang masih relevan dengan keadan saat ini.
2. Nilai proximity, karena resume ini dekat dengan petani dan penyuluh pertanian. pada resume ini membahas mengenai metode komunikasi efektif yang dapat dipergunakan dalam penyuluhan pertanian mengenai pendiseminansian inovasi teknologi budidaya.
3. Nilai importance, karena didalam artikel ini membahas mengenai metode komunikasi efektif dalam penyuluhan pertanian yang sangat dibutuhkan oleh penyuluh pertanian sebagai referensi pemilihan metode yang tepat untuk melakukan kegiatan penyuluhan kepada petani agar materi yang disampaikan dapat tersalurkan dengan baik.
4. Nilai consequence, karena dalam resume membahas ketertarikan petani mengenai metode penyuluhan dengan media komunikasi salah satunya radio juga ketertariakan para petani terhadap brosur serta pamflet yang dianggap memberi wawasan baru.
5. Nilai development, karena didalam resume ini strategi komunikasi dengan media komunikasi seperti pamflet, poster, dan siaran radio merupakan stategi komunikasi yang memeberikan keberhasilan dalam penyuluhan kepada petani.