Wahyuningtyas Sylvia A. (15220)
Nama : Wahyuningtyas
Sylvia Anggraeni
NIM :
17/412898/PN/15220
Kelompok : 2
No. Absen : 13
PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENINGKATAN
PRODUKSI USAHATANI DI KABUPATEN PONTIANAK
Petani merupakan subjek utama yang menentukan
kinerja produktivitas usahatani yang dikelolanya. Secara naluri petani
menginginkan usahataninya memberikan manfaat tertinggi dari sumber daya yang
dikelola. Produktivitas sumber daya usahatani sangat tergantung pada teknologi
yang diterapkan, sehingga kemampuan dan kemauan petani dalam menggunakan
teknologi yang didorong oleh aspek sosial dan ekonomi merupakan syarat mutlak
tercapainya usaha pengembangan pertanian dalam rangka meningkatkan
produktivitas di suatu daerah.
Penyuluhan pertanian telah memainkan peranan penting
dalam peningkatan produksi pertanian di Indonesia. Perjalanan pengembangan
penyuluhan pertanian sejak dulu mengalami pasang surut dan liku-liku yang
dinamik sesuai dengan perkembangan zaman dan berperan penting dalam pembangunan
pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan nasional serta merupakan
proses transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian tangguh yang
mampu memanfaatkan sumber daya secara optimal, mampu melakukan penyesuaian diri
dalam pola dan struktur produksinya terhadap perubahan sikap, perilaku,
pengetahuan dan keterampilan petani dan keluarganya sebagai hasil dari proses
belajar mengajar.
Penyuluhan pertanian merupakan agen perubahan yang
langsung berhubungan dengan petani. Fungsi utamanya yaitu mengubah perilaku
petani dengan pendidikan non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang
lebih baik secara berkelanjutan. Penyuluh dapat mempengaruhi sasaran dalam
perannya sebagai motivator, edukator, dinamisator, organisator, komunikator, maupun
sebagai penasehat petani. Penyuluhan pertanian sebagai sistem pelayanan yang
membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam pelaksanaan teknik dan
metode berusahatani untuk meningkatkan produksi agar lebih berhasil guna dalam
upaya meningkatkan pendapatan.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan
metode survei. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive), yaitu
di Kecamatan Sungai Pinyuh mewakili wilayah pantai dan Kecamatan Anjongan
mewakili wilayah pedalaman Kabupaten Pontianak. Populasi jumlah anggota
gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk Kecamatan Anjongan Kabupaten Pontianak
sebagai perwakilan wilayah pedalaman sebanyak 1.232 Jiwa (terdiri dari 5
gapoktan) dengan sampel penelitian 67 petani serta Kecamatan Sungai Pinyuh
Kabupaten Pontianak sebagai perwakilan wilayah pantai sebanyak 3.184 Jiwa
(terdiri dari 9 gapoktan) dengan sampel penelitian 66 petani.
Dari hasil survei, didapatkan peran-peran penyuluh
pertanian sebagai berikut:
1. 1. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Penasehat di
Kecamatan Sungai Pinyuh dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. Penyuluh berperan aktif
sebagai penasehat/advisor karena penyuluh tersebut ikut serta berperan dalam
penyusunan RDK/RDKK sehingga tersusun rencana usahatani tanaman padi yang baik.
Berdasarkan hasil analisa korelasi menunjukkan bahwa semakin rendah pendidikan
maka peranan penyuluh sebagai penasehat semakin baik.
22. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Teknisi di
Kecamatan Sungai Pinyuh dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. Penyuluh telah menerapkan
kepada petani penanaman varietas padi unggul bersertifikat, penggunaan pupuk
sesuai rekomendasi setempat serta menerapkan pengolahan tanah menggunakan alat
mekanisasi pada usahatani dan sebagainya.Peranan Penyuluh di kecamatan Sungai
Pinyuh perlu ditingkat atau ditambah sehingga produksi padi meningkat.
33. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Penghubung di
Kecamatan Sungai Pinyuh dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. Penyuluh sebagai penghubung
menyampaikan aspirasi petani dan peneliti yaitu senantiasa membawa inovasi baru
hasil-hasil penelitian untuk dapat memajukan usaha tani. Secara statistik bahwa
hubungan penyuluh dalam menyampaikan aspirasi belum optimal dan masih perlu
untuk di tingkatkan.
44. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Organisator di
Kecamatan Sungai Pinyuh dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. Penyuluh sebagai organisator
selalu menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai
kelas belajar mengajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi. Jika
penyuluh berperan aktif sebagai organisator maka penyuluh akan menghimbau
petani yang belum tergabung dalam kelompok tani untuk ikut serta, melakukan
pertemuan rutin dengan petani agar dapat bertukar fikiran serta memberikan
komunikasi yang baik kepada petani dalam setiap kegiatannya.
55. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Agen Pembaharu di
Kecamatan Sungai Pinyuh dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. Penyuluh sebagai agen
pembaharu adalah penyuluh senantiasa harus dapat mempengaruhi sasarannya agar
dapat merubah dirinya sendiri kearah kemajuan. Apabila penyuluhan ini
ditingkatkan maka pengetahuan petani bertambah sehingga dapat meningkatkan
produksi padi.
66. Secara keseluruhan nilai correlation coefficient
peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi usahatani padi cukup
berperan.Bila penyuluhan naik 1% maka akan meningkatan produksi usahatani padi
sebesar 0,5%. Untuk itu diperlukan peran pemerintah dalam peningkatan
pengetahuan penyuluh pertanian melalui pelatihan-pelatihan teknologi
terbaru,studi banding ke daerah yang lebih maju atau peningkatan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi melalui program pemerintah tugas belajar.
Sumber:
Sundari, A.H.A. Yusra. dan Nurliza. 2015. Peran
penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi usahatani di Kabupaten
Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture 4(1): 26-31.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDikomentari oleh:
ReplyDeleteLaras Atika Putri
17/414725/PN/15306
Kelompok 2
Nilai Penyuluhan yang terdapat dalam artikel diatas diantaranya:
1. Sumber teknologi dan ide baru
Sumber ide baru yang dijelaskan dalam artikel ini adalah peran dari penyuluh pertanian dalam meningkatkan produksi usahatani Kabupaten Pontianak
2. Sasaran
Sasaran yang dituju dari penelitian ini adalah sasaran tidak langsung dari penyuluh pertanian
3. Manfaat
Manfaat yang diberikan adalah diharapkan penyuluh dapat mengubah perilaku petani dengan pendidikan non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan. Selain itu dapat membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam pelaksanaan teknik dan metode berusahatani sehingga petani mampu memanfaatkan sumber daya secara optimal serta mampu meningkatkan produksi pertaniannya
4. Nilai pendidikan
Nilai pendidikan yang diberikan adalah penyuluh memberikan informasi baru hasil penelitian untuk dapat memajukan usaha tani. Penyuluh berperan sebagai motivator, edukator, dinamisator, organisator, komunikator, maupun sebagai penasehat petani yang dapat memberikan sarana bagi petani dalam bertukar pikiran serta memberikan komunikasi yang baik kepada petani.
Nilai Berita yang terkandung dalam artikel di atas diantaranya:
1. Proximity
Penelitian ini memuat informasi yang berkaitan mengenai peran dari penyuluh pertanian sehingga dekat dengan petani karena penelitian turun langsung kepada para petani
2. Importance
Penelitian ini mengandung informasi yang penting bagi para petani karena dengan adanya tulisan ini petani akan mengetahui seberapa pentingnya peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian
3. Policy
Penelitian ini sangat memperhatikan kepentingan petani karena melalui penyuluh pertanian, petani dapat meningkatkan taraf hidupnya.
4. Development
Penelitian ini mempunyai dampak yang cukup baik apabila berhasil diterapkan oleh para penyuluh karena akan mendukung adanya pembangunan pertanian.