Nindita Nurmalita Dewi (15323)


Judul Jurnal
PEMANFAATAN INTERNET OLEH PENYULUH PERTANIAN
Jurnal
Jurnal   Sains    Komunikasi     dan      Pengembanga Masyarakat [JSKPM]
Volume
Vol. 1 No.1
Tahun
Juli 2017
Penulis
Putri Eksanika dan Sutisna Riyanto
Resumer
Nindita Nurmalita Dewi
(17/414742/PN/15323)
Tanggal
18 Oktober 2018


PEMANFAATAN INTERNET OLEH PENYULUH PERTANIAN
Penyuluhan pertanian di Indonesia diatur melalui UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 1 yang menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan penyuluhan dan menjadi pilar kebangkitan penyuluhan yang sesuai untuk mensejahterakan masyarakat. Teknologi memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian. Salah satu contoh teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat saat ini yaitu internet. Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk menganalisis pemahaman penyuluh pertanian terhadap internet. Kedua untuk menganalisis perilaku penggunaan internet oleh penyuluh pertanian. Ketiga menganalisis pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian.
Penyuluhan pertanian sebagai sistem pendidikan luar sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya (ibu tani, pemuda tani) dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki/meningkatkan kesejahteraannya sendiri serta masyarakatnya. Proses penyuluhan adalah bekerja dengan masyarakat pedesaan melalui pendidikan luar sekolah, sejalan dengan minat dan kebutuhan mereka yang erat hubungannya untuk memperoleh penghidupan, memperbaiki tingkat kehidupan keluarga pedesaan secara fisik serta mengangkat kesjahteraan masyarakat pedesaan. Pelayanan penyuluhan pertanian adalah untuk memberi keluarga petani berupa pengetahuan dan keterampilan baru yang bersesuaian dengan minat dan kebutuhan mereka yang erat hubungannya dengan upaya meningkatkan produksi usahatani mereka dan memperbaiki tingkat hidup keluarga petani. 
Penggolongkan metode penyuluhan pertanian menjadi tiga berdasarkan jumlah sasaran yang akan dicapai, yaitu metode perorangan, metode kelompok, dan metode massa. Media penyuluhan merupakan alat- alat atau perlengkapan penyuluhan yang diperlukan untuk memperlancar proses mengajar selama kegiatan penyuluhan tersebut dilaksanakan. Berdasarkan sumbernya dikenal adanya media hidup dan media mati. Media hidup merupakan media yang memanfaatkan manusia dan media mati adalah alat-alat seperti radio, televisi, koran, dan sejenisnya.
Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan dan tersedia secara terus-menerus sebagai pesan- pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau komputer. Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi menjadi tiga yaitu motif hiburan, sosial, dan pengetahuan. Motif mengacu pada tujuan mengakses internet. Apabila motif terpenuhi, maka durasi penggunaan internet pun akan lebih lama. Jaringan internet mengacu pada lamanya proses pada internet untuk mengakses informasi yang diinginkan/ dibutuhkan pengguna. Frekuensi diartikan seberapa sering atau berapa kali seseorang menggunakan internet (terkait dengan penggunaan internet dalam suatu periode tertentu).
Pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian dilihat pada pemanfaatan internet yang sudah dilakukan oleh penyuluh pertanian dan diukur berdasarkan tugas atau fungsi penyuluh pertanian, yaitu analisis situasi, penyadaran masalah, meningkatkan pengetahuan, membantu dalam pengambilan keputusan, serta meningkatkan motivasi dan keterampilan. Karakteristik penyuluh diantaranya usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, serta kepemilikan media komunikasi dan informasi. Hipotesis penelitian yang digunakan adalah diduga terdapat hubungan antara karakteristik penyuluh (usia, jenis kelamin, pendidikan formal, pendidikan non-formal, pendapatan, serta kepemilikan media komunikasi dan informasi) dengan pemahaman penyuluh terhadap internet. Kedua diduga terdapat hubungan antara motivasi penggunaan internet dengan pemahaman penyuluh terhadap internet. Ketiga diduga terdapat hubungan antara pemahaman penyuluh terhadap internet dengan perilaku penggunaan internet. Keempat diduga terdapat hubungan antara perilaku penggunaan internet dengan pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, didukung dengan data kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survey. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu. Penelitian ini dilaksanakan di dua wilayah di Kabupaten Bogor yakni wilayah Dramaga dan Cibungbulang. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa wilayah Dramaga sudah memiliki jaringan internet yang baik karena dekat dengan kota, serta wilayah Dramaga mempunyai tingkat aksesibilitas tinggi terhadap sumber informasi pertanian, mengingat terdapatnya unit kerja penelitian dalam bidang pertanian dan perguruan tinggi yang menyediakan banyak informasi mengenai perkembangan dalam bidang pertanian yang kemudian informasi tersebut sebagian diunggah di internet. Penelitian di lapangan dilakukan selama 3 minggu, yaitu pada bulan Maret hingga April 2015.
Populasi pada penelitian ini adalah penyuluh pertanian yang berada di Kabupaten Bogor. Responden pada penelitian ini adalah penyuluh pertanian di wilayah Dramaga dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Responden berjumlah 38 orang penyuluh pertanian, wilayah Dramaga 16 orang dan wilayah Cibungbulang 22 orang, baik penyuluh yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun non-PNS. Metode pengambilan data yang digunakan ialah secara sensus. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari wawancara dan observasi. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan keragaman karakteristik penyuluh pertanian, motivasi menggunakan internet, pemahaman internet, perilaku penggunaan internet, dan pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian. BP3K Wilayah Dramaga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan program penyuluhan dengan para petani memiliki jadwal rutin pertemuan setiap dua minggu sekali dilengkapi dengan fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai, dan juga setiap balai penyuluhan sudah mempunyai website dan juga akun facebook sebagai media untuk bertukar informasi. BP3K Wilayah Cibungbulang untuk mencapai tugas dan fungsinya dilengkapi dengan fasilitas gedung atau kantor kerja serta aula pertemuan.
Kebanyakan responden sudah memiliki motivasi untuk menggunakan internet tetapi motivasi tersebut belum kuat. Sebagian besar responden sudah cukup paham mengenai internet. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat menyebabkan internet semakin dikenal dan menjadi suatu hal yang tidak asing dikalangan masyarakat, bahkan internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. semakin tingginya usia responden maka pemahamannya dalam mengakses internet akan semakin kecil. Pemanfaatan internet adalah untuk analisis situasi, penyadaran masalah, meningkatkan pengetahuan, pengambilan keputusan, motivasi dan keterampilan. Penyuluh pertanian cenderung sudah cukup memahami mengenai internet walaupun masih dalam kategori paham sebagian atau hanya sekedar mengetahui mengenai internet. Penyuluh pertanian sudah cukup memahami mengenai pengertian internet, fungsi internet, media untuk mengakses internet, teknis menggunakan internet, dan juga penggunaan internet.

Comments

  1. Nama : Helmy Octavian M N
    NIM : 17/414689/PN/15270
    Gol/Kel : B1/7

    Nilai penyuluhan dalam artikel :
    1. Sumber Teknologi / Ide :
    Pemanfaatan internet sebagai media penyuluhan pertanian
    2. Sasaran :
    Penyuluh pertanian di Dramaga dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
    3. Manfaat :
    Penyuluh pertanian sudah cukup memahami mengenai pengertian internet, fungsi internet, media untuk mengakses internet, teknis menggunakan internet, dan juga penggunaan internet.
    4. Nilai Pendidikan :
    Penggunaan internet dalam melakukan penyuluhan pertanian

    Nilai berita dalam artikel :
    1. Timelines :
    Isi dari artikel masih relevan dengan kondisi perkembangan teknologi terkini, yaitu cyber extension untuk penyuluhan pertanian
    2. Proximity :
    Internet sebagai bagian dari perkembangan teknologi masa kini tidak dapat dipisahkan dengan proses penyuluhan pertanian
    3. Importance :
    Penyuluhan pertanian menjadi lebih mudah dijangkau dengan pemanfaatan media internet
    4. Policy :
    Penyuluhan pertanian di Indonesia diatur melalui UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 1 yang menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan penyuluhan dan menjadi pilar kebangkitan penyuluhan yang sesuai untuk mensejahterakan masyarakat. 
    5. Development :
    Pemanfaatan internet sebagai media penyuluhan pertanian

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ronaldo Ghandy FA (15284)