Mayla Wulandari B (15037)
Nama :Mayla Wulandari B
NIM :17/409649/PN/15037
RESUME
JURNAL
Pengembangan
Aplikasi Penyuluhan Pertanian Tanaman Holtikultura Berbasis Sms Gateway
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan juga memiliki wilayah
potensial lahan agraris. Kegiatan pertanian memiliki ruang lingkup yang luas
yang tentu saja menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan penyuluhan pertanian memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan pertanian. Penyuluhan pertanian akan berjalan lancar apabila
antara ketiga komponen dasar yakni
sumber informasi, penyuluhan dan pelaku usaha tani dapat berinteraksi dengan baik
sehingga bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul.
Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan sebuah provinsi
yang kondisi perekonomiannya masih didominasi oleh sektor pertanian. Suksesnya
produksi pertanian, tidak terlepas dari
adanya suatu kegiatan penyuluhan pertanian yang baik pula. Penyuluhan pertanian
tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian tetapi
juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keahlian para petani. Namun
seringkali kegiatan penyuluhan pertanian menghadapi kendala yang disebabkan
oleh luasnya wilayah, masalah jarak dan letak geografis wilayah. NTT merupakan
provinsi kepulauan dengan kondisi geografis bergunung, berbukit, beranak sungai
dan sedikit memiliki dataran rendah. Faktor letak geografis wilayah inilah yang
terkadang membuat pelayanan penyuluhan tidak dapat dilakukan dengan cepat dan
tepat serta tidak menjangkau seluruh pelosok daerah.
Salah satu sarana dalam bidang teknologi informasi
dan telekomunikasi adalah telepon selular yang mempermudah komunikasi secara
jarak jauh. Melalui salah satu fiturnya yaitu Short Message Service (SMS),
proses penyampaian menjadi lebih mudah, cepat dan murah serta menjangkau sampai ke pelosok
daerah. Penerapan penyuluhan memlalui SMS Gateway ini dapat dilakuakan karena
98% penduduk NTT sudah memiliki telepon genggam tetapi dengan keadaan
keterbatasan jaringan internet. Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena
beberapa keunggulan, diantaranya biaya yang relatif murah, waktu pengiriman
yang cepat, dapat mengirim pesan secara fleksibel dalam arti kapan saja dan
dimana saja, serta layanan SMS ini mudah digunakan oleh semua orang. Dengan
adanya SMS maka masyarakat akan dengan mudah memperoleh informasi khususnya
petani untuk mendapatkan informasi seputar tanaman pertanian.
SMS Gateway adalah aplikasi berbasis komputer
sehingga dapat di otomatisasi, dapat menyimpan data dalam jumlah banyak karena
disimpan dalam sebuah hardisk server. Melalui SMS Gateway ini pesan dapat
disebarkan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung
dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan
pesan di ponsel karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database
tersebut. Selain itu, kelemahan pengiriman pesan SMS yaitu tingkat pengiriman
yang rendah dimana hanya 6-10 pesan SMS yang dapat dikirim per menit. Hal ini
bukan disebabkan oleh koneksi komputer dengan alat melainkan oleh jasa layanan
operator jaringan GSM.

Secara umum proses mekanisme dari SMS gateway ini
yaitu petani mengirimkan registrasi berupa kata kunci kepada sistem, kemudian
sistem membalas SMS berupa konfirmasi kepada petani untuk selanjutnya mengirim
SMS terkait penyuluhan. Petani mengirimkan SMS terkait penyuluhan kepada sistem
dan sistem meneruskannya kepada penyuluh. Penyuluh menjawab pertanyaan yang
diajukan petani dan mengirimkannya kembali kepada sistem untuk diteruskan
kembali kepada petani. Petani menerima jawaban atas penyuluhan yang telah
ditanyakan dan dapat bertanya kembali apabila masih terdapat pertanyaan. Selain
sebagai perantara tanya jawab antara penyuluh dan petani, sistem juga berperan
sebagai broadcast untuk menyebarkan informasi terkait penyakit yang sedang
mewabah atau persoalan lain mengenai holtikultura yang belum diketahui petani sebelumnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
oleh para petani sayuran yang ada di NTT untuk tetap mendapatkan informasi
tentang budidaya tanaman hortikultura serta permasalahan penyakit dan
penanggulangannnya setiap saat tanpa harus menunggu penyuluh datang ke
lapangan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif proses
komunikasi antara petani dan penyuluh secara baik tanpa ada permasalahan jarak
dan waktu yang mengintegrasikan aplikasi teknologi informasi sebagai media baru
untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sumber
:
Ngaga, E. 2014. Pengembangan
Aplikasi Penyuluhan Pertanian Tanaman Hortikultura Berbasis SMS Gateway. Jurnal
Pekommas, 17(1):33-42
Komentator
ReplyDeleteRoichana Rachma Sutrantiyas (15214)
Analisis faktor-faktor nilai penyuluhan
1. Sumber teknologi atau ide = penerapan penyuluhan pertanian tanaman hortikultura memlalui SMS Gateway di NTT
2. Sasaran = penyuluh
3. Manfaat = penyuluhan dengan SMS Gateway memberikan solusi terhadap kendala penyuluhan pertanian holtikultura di NTT yaitu kedala jarak, luasnya wilayah,letak geografis geografis bergunung, berbukit, beranak sungai dan sedikit memiliki dataran rendah. Selain itu, pengembangan SMS Gateway dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu penyuluhan.
4. Nilai pendidikan = SMS Gateway membuat para penyuluh dan petani sadar akan teknologi informasi serta mau memanfaat dan mengembangkan IPTEK
Komentator
ReplyDeleteRoichana Rachma Sutrantiyas (15214)
Analisis nilai-nilai berita
1. Proximity : tulisan tersebut dekat dengan petani dari segi fisik karena penerapan Penerapan penyuluhan memlalui SMS Gateway ini dilakuakan kepada petani NTT yang sudah memiliki telepon genggam tetapi dengan keadaan keterbatasan jaringan internet.
2. Importance : tulisan tersebut berkaitan dengan kepentingan petani dengan penyuluhnya karena penyuluh yang menerapkan SMS Gateway kepada petani akan memberikan manfaat untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian khususnya tanaman hortikultura di NTT dan juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keahlian para petani.
3. Consequence : SMS Gateway yang diterpkan dan dimanfaatkan oleh para petani sayuran yang ada di NTT akan memudahkan petani dalam mendapatkan informasi tentang budidaya tanaman hortikultura serta permasalahan penyakit dan penanggulangannnya setiap saat tanpa harus menunggu penyuluh datang ke lapangan. Selain itu, SMS Gateway dapat memberikan alternatif proses komunikasi antara petani dan penyuluh secara baik tanpa ada permasalahan jarak dan waktu yang mengintegrasikan aplikasi teknologi informasi sebagai media baru untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
4. Conflict : kendala penyuluhan pertanian di NTT yang disebabkan oleh luasnya wilayah, masalah jarak dan letak geografis wilayah. NTT merupakan provinsi kepulauan dengan kondisi geografis bergunung, berbukit, beranak sung ai dan sedikit memiliki dataran rendah. Faktor letak geografis wilayah tersebut membuat pelayanan penyuluhan tidak dapat dilakukan dengan cepat dan tepat serta tidak menjangkau seluruh pelosok daerah.