Yusroni (14942)


IDENTITAS REVIEWER
Nama               : Yusroni
NIM                : 17/409554/PN/14942
Golongan/Kel : B1/3

RESUME JURNAL
Judul Jurnal
Kinerja Penyuluh Pertanian Menurut Persepsi Petani: Studi Kasus di Kabupaten Landak
Jurnal
Journal of Vocational and Career Education
Penulis
Ardia1, Sucihatiningsih DWP2, Dwi Widjanarko3
Tahun
2017
Volume, Nomor, Hal
Vol. 2, No.1, Hal. 1-8
Reviewer
Yusroni
Tanggal Review
18 Oktober 2018

Latar Belakang
Sektor pertanian dari zaman penjajahan hingga saat ini (perdagangan bebas) belum sepenuhnya mengalami kemajuan, hal ini terbukti masih banyaknya bahan pangan yang diimpor dari negara lain dan masih rendahnya nilai tukar komoditas pertanian yang berdampak pada rendahnya pendapatan petani. Petani yang pada umumnya mengolah pertanian di pedesaan belum mengalami kesejahteraan, dapat dilihat dari angka kemiskinan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. Salah satu strategi pembangunan pertanian Indonesia tertuang dalam Renstra Kementan melalui sasaran strategis Kementerian Pertanian periode 2015 – 2019 salah satunya yaitu swasembada padi, jagung dan kedelai. Program pembangunan pertanian ini diyakini dapat dicapai apabila sumber daya manusia (SDM) berkualitas sehingga mampu memanfaatkan peluang ekonomi melalui pemanfaatan akses terhadap berbagai informasi teknologi, permodalan dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan usahatani. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM petani yaitu melalui penyuluhan atau pelatihan. Penyuluh pertanian dipandang sebagai agen perubahan (agent of change) yang mampu melakukan proses transfer pengetahuan untuk memperdayakan masyarakat dan pendampingan dalam mencari, menciptakan, menggunakan akses kelembagaan terkait produksi, distribusi dan konsumsi produk pertanian. Peranan penyuluh dibutuhkan untuk membantu petani dalam mendapatkan sumber input pertanian dan membangun pasar yang layak bagi petani. Penyelenggraan penyuluhan di Indonesia telah disebarkan di seluruh daerah termasuk di  Kabupaten Landak yang merupakan Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat.

Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kinerja penyuluh pertanian dalam  pengembangan usahatani di Kabupaten Landak dengan instrumen yang berupa penilaian petani sebagai pelaku utama pertanian dan sekaligus penerima kegiatan penyuluhan pertanian kepada penyuluh selaku pelaksana kegiatan penyuluhan pertanian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi penyuluh dalam bidang: a) pembangunan sumber daya manusia (PSM), b) pemindahan teknologi (PT) pertanian, c) pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan.

Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mix method) dengan strategi konkuren/satu waktu (concurrent strategy). Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer berupa data diperoleh langsung dari responden. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari BPS dan studi literatur. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat petani dan penyuluh pertanian di wilayah sasaran penelitian di Kecamatan Ngabang, Kecamatan Sengah Temila dan Kecamatan Menyuke. Semua subjek penelitian dipilih secara purposive. Sampel keseluruhan berjumlah 127 orang, yaitu responden petani 90 orang, masing kecamatan 30 orang. Informan primer petani 4 orang, dan informan sekunder 3 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan angket. Wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan kepada masyarakat petani dan penyuluh pertanian. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Data kualitatif dianalisis menggunakan model Miles and Huberman dengan langkah data collection, data reduction, data display dan conclution drawing/verification.

Hasil dan Pembahasan
Kinerja penyuluh pertanian pada variabel pembangunan sumber daya manusia (PSM), Pemindahan Teknologi (PT) pertanian, dan faktor pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan diukur melalui 3 item pernyataan hasil statistik deskriptif dengan menggunakan teknik pengukuran angka indeks. Hasil penelitian masing-masing variabel disajikan pada penjelasan di bawah ini:
1.    Kinerja Penyuluh Pertanian Berdasarkan Faktor Pembangunan Sumber Daya Manusia (PSM)
Hasil penelitian Ardia dkk (2017) menunjukan rata-rata indeks penilaian responden terhadap kinerja penyuluh pertanian pada variabel faktor pembangunan sumber daya manusia (PSM) di Kabupaten Landak menunjukan nilai persentase 71,33% yang termasuk pada kategori “tinggi”. Indikator  yang menempati posisi tertinggi adalah pengukuhan kegiatan sosial ekonomi dengan indeks sebesar 75,28%, sedangkan indikator yang menempati posisi terendah adalah menumbuhkembangkan petani dan mitra usaha (networking) dengan indeks sebesar 68,80%.
2.    Kinerja Penyuluh Pertanian Berdasarkan Faktor Pemindahan Teknologi (PT) Pertanian
Hasil penelitian Ardia dkk (2017) menunjukkan rata-rata indeks penilaian responden terhadap kinerja penyuluh pertanian pada variabel faktor Pemindahan Teknologi (PT) pertanian di Kabupaten Landak menunjukan nilai persentase 70,09% termasuk pada kategori “tinggi”. Indikator yang menempati posisi tertinggi adalah menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi dengan indeks sebesar 70,65%, sedangkan indikator yang menempati posisi terendah adalah pengetahuan dan keterampilan ICT (Information and communication technology) dengan indeks sebesar 69,63%.
3.    Kinerja Penyuluh Pertanian Berdasarkan Faktor Pengetahuan dan Keterampilan Metode Penyuluhan
Hasil penelitian Ardia dkk (2017) menunjukan rata-rata indeks penilaian responden terhadap kinerja penyuluh pertanian pada variabel faktor pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan di Kabupaten Landak menunjukan nilai persentase 71,50%. termasuk pada kategori “tinggi”. Indikator yang menempati posisi tertinggi adalah metode penyuluhan kelompok/ meeting dengan indeks sebesar 73,80%, sedangkan indikator yang menempati posisi terendah adalah metode penyuluhan demonstrasi hasil dengan indeks sebesar 69,26%.

Kesimpulan
Kinerja penyuluh pertanian dalam perannya melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (PSM), pemindahan teknologi (PT) pertanian, dan pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan tergolong tinggi, dengan indikator yang menempati posisi paling tinggi diantaranya pengukuhan kegiatan sosial ekonomi, menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, dan metode penyuluhan kelompok/ meeting.

Kelebihan Penelitian
1.    Penjelasan secara keseluruhan sangat detail.
2.    Pemilihan dasar teori yang tepat dan sesuai dengan penelitian.
3.    Metodologi penelitian yang digunakan sangat detail.

Kekurangan Penelitian
1. Pada metodologi terdapat kesalahan jumlah sampel keseluruhan yang seharusnya adalah 127 orang.
2. Kesimpulan yang kurang menjawab tujuan penelitian.
3. Masih kurangnya analisis yang dilakukan oleh peneliti.
4. Pada bagian hasil dan pembahasan, seharusnya kinerja penyuluh pertanian diukur dengan 3 item, bukan 4 item.


Comments

  1. Resume bagus, sangat detail dan terstruktur, sudah terdapat kekurangan dan kelebihan mengenai resume. Jurnal yang digunakan juga tergolong update karena jurnal yang digunakan yaitu jurnal tahun 2017.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ronaldo Ghandy FA (15284)