Helmy Octavian MN (15270)
Nama
: Helmy Octavian Mahaztra Nugraha
NIM
: 17414689/PN/15270
Penerapan Metode
Komunikasi Oleh Penyuluh
Pertanian
Pada Kelompok Tani Gemah Rifah I
Desa
Jamur Labu Kecamatan Rantau
Aceh
Tamiang
Kamaruzzaman
Jurnal Simbolika/Volume 2/Nomor
2/Oktober 2016
Penerapan metode penyuluhan di kelompok tani Gemah
Rifah I sudah dilaksanakan dengan sedemikian rupa sehingga sampai saat ini
kelompok tersebut sudah maju. Metode yang berhasil adalah proses komunikasi
efektif dalam kelompoktani khususnya di Kelompoktani Gemah Rifah I.
Persiapan Penyuluhan Kelompok tani
Gemah Rifah I
Bedasarkan hasil wawancara dengan informan adalah
PPL Kelompoktani Gemah Rifah I, alat bantu dan alat peraaga dalam menunjang
kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut;
1.
Lembaran persiapan penyuluhan, Berupa lembar persiapan menyuluh (LPM), lembar
persiapan latihan (LPL), lembar persiapan kerja (LPK) dan Laporan Hasil
Menyuluh (LHM).
2.
Alat tulis, PPL yang bertugas membawa alat tulis yang beragam warna baik itu
kapur berwarna, pensil berwarna, bolpen dan spidol dsb.
3.
Projektor, Jenis projektor yang digunakan yaitu Movie projektor, untuk
memproyeksikan film penyuluhan.
4.
Peta Singkap adalah sekumpulan poster selebar kertas koran, yang digabungkan
menjadi satu. Peta singkap yang sering dibawakan adalah peta singkap padi,
jagung dan kedelai. Penggunaan peta singkap bertujuan untuk menjelaskan suatu
proses atau rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pertanian secara
sistematis. Penyebaran materi melalui peta singkap akan efektif bila
disampaikan kepada kelopoktani dengan anggota antara 5-35 orang.
Keunggulan
dari peta singkap ini diantaranya adalah ;
1)
Dapat menjelaskan kepada hadirin tanpa membelakangi;
2)
Bisa membangun cerita yang menarik melalui gambar sehingga lebih mudah difahami;
3)
Dapat menampilkan proses/kegiatan secara terpisah-pisah;
4)
Mudah digunakan tanpa bantuan peralatan lain.
Metode Penyuluhan Kelompoktani
Gemah Rifah I
Kemajuan pada kelompok tani Gemah Rifah I terlihat
dengan jelas melalui perubahan dan kemajuan yang sugnifikan. Indikasinya adalah
pendapatan tiap anggota yang diatas sederhana. Petani jamur labu sudah
menerapkan lebih dari satu komoditas. Sawah, kebun, ternak dan perikanan telah
dilakukan sebagai usaha sehari-hari. Berdasarkan informasi dari informan yang
diwawancarai diperoleh informasi tingkat pendidikan anggota kelompok tani Gemah
Rifah I setara sekolah menengah umum. Hal tersebut mempengaruhi metode yang
dipakai dalam melakukan penyuluhan. Metode pendekatan kelompok yang dipakai
adalah pertemuan kelompok rutin. Kemampuan petani secara teknis berhasil
disebabkan sudah lamanya bertani dan adanya penerapan teknologi pada cara
bertanam, yakni bertanam padi dengan sistem LEGOWO 2:1.
Faktor
Pemilihan Metode dan konten materi Penyuluhan Kelompoktani Gemah Rifah I
Pemilihan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan
dengan berbagai pertimbangan sehingga tujuan yang ingin dicapai berhasil. Pemilihan
metode penyuluhan mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat yang akan disuluh.
Namun yang paling utama model pendidikan penyuluhan adalah pendidikan orang
dewasa dan secara nonformal maka cara-cara komunikasi persuasif dikedepankan.
1. Metode
Berdasarkan Pendekatan Perorangan
Metode
pendekatan perorangan jarang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan. Metode
ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan PPL untuk mengunjungi dan
membimbing satu-satu anggota kelompoktani. Metode pendekatan ini hanya
digunakan dalam mendekati orang-orang tertentu misalnya menelpon ketua kelompok
untuk menyepakati pertemuan tertentu dengan kelompok, bertemu dengan tokoh desa
yang merupakan masyarakat yang berpengaruh untuk mencari mendukung keberadaan
penyuluhan di desa, mendekati anggota kelompoktani yang sudah berhasil dan
mengajak untuk memotivasi anggota lain dan mendekati ibu-ibu di desa agar
mendorong suaminya untuk ikut dalam kegiatan penyuluhan.
2.
Metode Berdasarkan Pendekatan
Kelompok
Metode
pendekatan kelompok berhubungan langsung dengan semua anggota kelompok dalam
pertemuan kelompoktani saat menyampaikan materi, melakukan demontrasi cara dan
memaparkan peta singkap tentang tahapan budidaya tanaman padi, jagung dan kedelai,
memaparkan peta singkap tentang cara penanganan penyakit tanaman.
Pertemuan kelompoktani
dilaksanakan bedasarkan jadwal kerja PPL mengacu pada jadwal LAKU yang mana
jadwal tersebut dibuat melalui hasil kesepakatan antara PPL dan Petani untuk
berkumpul. Sistem Kerja Latihan dan Kunjungan serta supervisi (Sisteam Kerja
LAKU) adalah pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh dan
ditindaklanjuti dengan kunjungan berupa pendampingan kepada petani/poktan
secara terjadwal dan didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior
serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi kunjungan. Tempat
pertemuan terdiri dua tempat, pertama pertemuan dilaksanakan di saung tani dan di
lapangan. Pertemuan kelompoktani di saung tani meruapakan pertemuan rutin, PPL menyampaikan
materi yang sudah di sepakati bersama dengan anggota kelompoktani. Pertemuan di
saung tani menggunakan alat dan media penyuluhan berupa peta singkap.
3.
Metode Berdasarkan Pendekatan
Massal
Metode
pendekatan massal dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.
Pelaksanaan metode ini tidak begitu sering karena metode ini sedikit
membutuhkan dana dalam pengadaan alat dan medianya. Karena terbatas dana yang
didukung oleh Pemda Aceh Tamiang, metode ini hanya dilaksanakan pada saat
program yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah. Metode pendekatan massa cukup
baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan
semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung
mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang
disampaikan mengalami distorsi.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dari
beberapa metode penyuluhan pertanian yang dijelaskan diatas, metode pendekatan
kelompok dinilai lebih efektif dari pada metode pendekatan perorangan dan
massal. Efektifnya metode pendekatan kelompok karena dalam pertemuan kelompok
disana terjadi proses interaksi komunikasi langsung antara pihak yang terlibat
dalam pertemuan kelompok. Interaksi antara PPL dalam menyampaikan materi dan memperagakan
cara perlakuan teknologi anjuran pemerintah dengan semua anggota kelompoktani.
Interaksi juga terjadi antara sesama anggota kelompok dalam menyampaikan
tanggapan dan berdiskusi sesama dalam rangka menyatukan sikap, perilaku dan
keterampilan dalam usaha tani. Sebagian anggota kelompok yang belum tahu
menjadi tahu setelah mendengar dan bertanya baik kepada PPL maupun kepada anggota
lain.
Nama : Ranny Nursiam Jati
ReplyDeleteNIM : 17/412869/PN/15191
Komentar Resume Jurnal
A. Faktor-Faktor yang Menentukan Nilai Penyuluhan
1. Sumber Teknologi/Ide
Kemajuan pada kelompok tani Gemah Rifah I desa Jamur Labu, Aceh Tamiang dikarenakan ketepatan metode penyuluhan yang digunakan. Metode penyuluhan yang digunakan oleh PPL disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang pendidikan petani tersebut. Metode penyuuhan yang dipakai adalah metode pendekatan kelompok dengan model pertemuan kelompok rutin.
2. Sasaran
Pada artikel dalam jurnal tersebut, sasaran yang dituju oleh PPL dalam menguji keefektifan metode komunikasi penyuluhan adalah kelompok tani.
3. Manfaat
Terdapat manfaat dalam tulisan tersebut, yaitu dapat mengetahui model pendekatan komunikasi untuk penyuluhan yang paling efektif dilakukan oleh PPL kepada petani adalah model pendekatan kelompok.
4. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan yang terdapat dalam artikel di jurnal tersebut adalah perlu dilakukan reaserch langsung dengan cara wawancara dam observasi sehingga dapat diketahui model atau metode komunikasi penyuluhan mana yang paling efektif digunakan oleh PPL untuk melakukan penyuluhan terhadap petani.
B. Nilai-Nilai Berita
ReplyDelete1. Timelines
Timelines menunjukkan bahwa tulisan yang disampaikan dalam suatu berita bersifat dan tidak basi. Pada artikel jurnal yang telah di resume tersebut, telah memenuhi nilai berita timelines. Hal ini dikarenakan artikel tersebut diambil dari jurnal tahun 2016 dan dengan topik bahasan yang memang masih hangat diperbincangkan, yaitu masalah metode komunikasi penyuluhan pada petani.
2. Proximity
Pada artikel tersebut membahas mengenai cara pendekatan yang dilakukan PPL untuk dapat melakukan penyuluhan terhadap petani di desa Jamur Labu, Aceh Tamiang yaitu dengan metode pendekatan perseorangan, kelompok, maupun masal dengan cara pertemuan rutin. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa isi artikel dalam jurnal tersebut sangat bersifat dekat dengan petani baik fisik maupun emosi karena sasarannya adalah si petani itu sendiri sehingga memenuhi nilai berita proximity.
3. Importance
Isi dari artikel dalam jurnal tersebut mengandung informasi yang sangat penting bagi petani, karena petani dapat mengetahui bahwa penyuluhan dengan metode penyampaian kelompok yang dilakukan secara rutin oleh PPL berjalan efektif bagi petani. Efektifnya metode pendekatan kelompok karena dalam pertemuan kelompok disana terjadi proses interaksi komunikasi langsung antara pihak yang terlibat dalam pertemuan kelompok, yaitu kelompok petani dan PPL.
4. Policy
Tulisan dalam jurnal tersebut membahas mengenai penerapan metode komunikasi penyuluhan yang selaras dengan kebijakan pemerintah yaitu Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang metode penyuluhan. Oleh karena itu, pada tulisan terssebut telah memenuhi nilai berita policy.
5. Prominance
Pada tulisan tersebut, tidak terdapat uraian mengenai seorang tokoh atau orang terkemuka yang memiliki andil dalam keefektifan metode komunikasi dalam melakukan penyuluhan di desa Jamur Labu, Aceh Tamiang.
6. Consequence (Konsekuensi)
Terdapat beberapa sebab akibat yang terjadi pada beberapa model pendekatan komunikasi penyuluhan yang dilakukan, yaitumodel pendekatan perorangan, kelompok, dan masal. Pada metode pendekatan perorangan, dirasa kurang efektif karena terbatasnya jangkauan PPL untuk mengunjungi dan membimbing satu-satu anggota kelompoktani sehingga jarang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan. Selanjutnya pada model pendekatan kelompok merupakan model pendekatan yang efektif dilakukan karena berhubungan langsung dengan semua anggota kelompok dalam pertemuan kelompok tani saat menyampaikan materi, melakukan demontrasi cara dan memaparkan peta singkap tentang tahapan budidaya tanaman. Terakhir, metode pendekatan massal yang dilakukan PPL dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Namun, pelaksanaan metode ini tidak begitu sering dikarenakan metode ini sedikit membutuhkan dana dalam pengadaan alat dan medianya.
7. Conflict
ReplyDeletePermasalahan yang terjadi dalam artikel di jurnal tersebut sebenarnya mengenai keefektifan model pendekatan komunikasi dalam penyuluhan yang dilakukan untuk para petani. Oleh karena itu, diakukan analisis mengenai model pendekatan manakah yang paling efektif untuk digunakan para PPL dalam melakukan penyuluhan terhadap petani.
8. Development
Penyuluhan pertanian merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Apabila suatu penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh dapat berhasil diaplikasikan oleh petani dengan baik sehingga diperoleh hasil sesuai dengan harapan, maka hal tersebut termasuk juga dalam suatu keberhasilan dalam pembangunan pertanian. Tulisan ini membahas mengenai keberhasilan para PPL yang dapat melakukan penyuluhan dengan model komunikasi yang memiliki efektifitas tinggi bagi petani. Hal ini ditunjukkan dengan kemajuan pada kelompok tani Gemah Rifah I terlihat dengan jelas melalui perubahan dan kemajuan yang sugnifikan. Indikasinya adalah pendapatan tiap anggota yang diatas sederhana. Oleh karena itu, tulisan tersebut memenuhi nilai berita tentang development.
9. Disaster and Crime
Pada artikel ini tidak terdapat ulasan mengenai bencana alam maupun tindak kriminal.
10. Weather
Masalah cuaca tidak di bahas dalam artikel tersebut.
11. Sport
Bahasan mengenai olah raga juga tidak disebutkan dalam artikel tersebut.
12. Human Interest
Pada dasarnya, dalam tulisan ini tidak begitu terlihat mengandung pokok bahasan yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pikiran manusia dengan memunculkan suartu kisah-kisah. Namun, penilaian human interest ini menurut saya bersifat subjektif sehingga tiap orang mungkin saja memiliki pendapat yang berbeda-beda.