Fida Amalia (15029)
Nama : Fida Amalia
NIM : 17/409641/PN/15029
Resume
Jurnal
Judul Jurnal :
Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan
di Provinsi D.I. Yogyakarta
Jurnal :
Jurnal Penyuluhan
Volum :
Vol.14 No.2
Tahun :
2018
Penulis :
Epsi Euriga, Siti Amanah, Anna Fatchiya, Pang S. Asngari
Reviewer :
Fida Amalia
Tanggal :
17 Oktober 2018
Implementasi
Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan
di
Provinsi D.I. Yogyakarta
Penyuluhan dalam
Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan didefinisikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Hortikultura
berkelanjutan merupakan salah satu inovasi dalam melaksanakan pertanian tanpa
merusak lingkungan. Adopsi hortikultura berkelanjutan belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh petani hortikultura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) meskipun telah dilaksanakan penyuluhan. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas implementasi penyuluhan
hortikultura berkelanjutan di Provinsi DIY yang berdasarkan data yang diperoleh
populasi kelompok tani Hortikultura berjumlah 209 kelompok dengan total anggota
2621 petani.
Metode pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling
acak bertingkat. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin untuk
keterwakilan populasi dengan taraf signifikansi α = 0,05 sehingga diperoleh 350
petani hortikultura sebagai responden di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan
Bantul. Analisis data menggunakan statistik deskriptif menggunakan SPSS. Jika
dilihat dari target yang diharapkan dalam skala 1-100 persen maka efektivitas
implementasi penyuluhan di Yogyakarta mencapai 76 persen, dengan presentase
masing-masing; materi penyuluhan (68 persen), metode penyuluhan (82 persen),
kompetensi penyuluh (90 persen) dan keterlibatan petani (66 persen). Hasil
survey menunjukkan bahwa efektivitas implementasi penyuluhan di DIY berada
dalam kategori tinggi, yaitu: materi penyuluhan, metode penyuluhan dan
kompetensi penyuluh pada kategori tinggi, sedangkan keterlibatan petani pada
kategori sedang.
Pada aspek materi,
materi penyuluhan perlu diperkuat dalam hal penggunaan mulsa dan pemasaran
dengan mempertimbangkan aspek kelayakan lingkungan dan ekonomi. Metode
penyuluhan ditingkatkan dengan pelatihan dan sekolah lapang. Penyuluh harus
meningkatkan kompetensi untuk mengajak petani agar mengurangi penggunaan bahan
kimia dalam memberantas hama dan gulma. Untuk meningkatkan partisipasi petani,
penyuluh harus meningkatkan frekuensi pertemuan dengan petani.
Mayoritas petani
memerlukan informasi yang berguna, teknologi yang sesuai dan bimbingan teknis
yang penting untuk meningkatkan tidak hanya produktivitas dan pendapatan namun
juga agar kehidupan pertanian dan pedesaan semakin kaya dan berkelanjutan. Hal
ini menjadi peran penting dalam penyuluhan pertanian agar memberikan materi
yang sesuai dengan harapan petani tersebut.
Daftar Pustaka :
Euriga.E.,S.Amanah,A.Fatchiya,P.S.Asngari.2018.Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan
di Provinsi D.I. Yogyakarta.Jurnal Penyuluhan 14(2) : 289-307.
ReplyDeleteSumber teknologi :
Pada resume jurnal tersebut, seumber teknologi atau ide yang disampaikan adalah terkait aspek Hortikultura berkelanjutan .
Sasaran :
Sasaran pada resume jurnal tersebut adalah petani secara langsung
Adanya manfaat :
meningkatkan tidak hanya produktivitas dan pendapatan namun juga agar kehidupan pertanian dan pedesaan semakin kaya dan berkelanjutan.
nilai pendidikan :
Metode penyuluhan ditingkatkan dengan pelatihan dan sekolah lapang serta meningkatkan kompetensi untuk mengajak petani agar mengurangi penggunaan bahan kimia dalam
Memberantas hama dan gulma
Analisis nilai berita :
Berdasarkan uraian pada resume juenal tersebut adalah terlit petani secara langsund dan hortikultura yaitu Proximity, importance,