AGNES DEWANTARI (15299)
Nama : Agnes Dewantari
NIM :
17/414718/PN/15299
Prodi : Mikrobiologi
Pertanian
Nama Jurnal : Jurnal Penyuluhan (Vol. 14 No. 1)
Dipublikaskan : Maret 2018
Penulis Jurnal : Nanik Anggoro Purwatiningsih1,
Anna Fatchiya2, Retno Sri Hartati Mulyandari3
Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Kinerja
Penyuluh Pertanian
di Kabupaten Cianjur
Penyuluh
merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di Indonesia. Di samping menyampaikan
program-program pembangunan, penyuluh juga mendorong petani untuk lebih maju, mempunyai
wawasan yang luas dan berorientasi pada pasar. Hal ini berkaitan dengan peran
penyuluh pertanian sebagai motivator. Penyuluh pertanian juga berperan sebagai
inovator, fasilitator, konsultan, dan komunikator (Mardikanto, 2009). Namun
demikian masih banyak penyuluh yang mempunyai kompetensi. Rendahnya kompetensi
penyuluh menghasilkan kinerja yang rendah pula, karena kompetensi berpengaruh
terhadap kinerja penyuluh pertanian.Mengingat terbatasnya kesempatan pelatihan/training
yang diselenggarakan bagi parapenyuluh, diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja
penyuluh namun dengan biaya yang murah dan tidak dipengaruhi oleh jarak dan
waktu, yaitu dengan pemanfaatan internet,
misalnya cyber.
Internet
merupakan salah satu
media yang dapat berperan
sebagai alat bantu
untuk mengoptimalkan dan mengembangkan kemampuan penyuluh pertanian. Melalui
internet, informasi yang dibutuhkan
untuk mengembangkan kemampuan tersedia
dalam jumlah yang
tidak terbatas dan dapat diakses secara cepat dan murah. Ketersediaan
informasi melalui internet membantu proses penyuluhan pertanian lebih cepat dan
efektif.
Penelitian
yamg dilakukan bertujuan untuk menganalisis:
1)
tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh di Kabupaten Cianjur dalam mendukung
tugas pokok dan fungsinya,
2)
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan internet oleh
penyuluh,
3)
pengaruh tingkat pemanfaatan internet terhadap peningkatan kinerja penyuluh.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survey. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, dengan
kriteria Kabupaten Cianjur pernah mendapatkan pelatihan dan bantuan peralatan
untuk mendukung akses internet dalam rangkaian program pemasyarakatan cyber
extension dari pemerintah melalui
Kementerian Pertanian. Dengan
demikian penyuluh pertanian di Kabupaten Cianjur pernah menggunakan internet.Pengumpulan
data dilaksanakan dari bulan Januari hingga April 2017. Jumlah populasi
sebanyak 216 orang penyuluh pertanian, terdiri atas 57 orang penyuluh PNS
dan 159 orang penyuluh
THL. Jumlah Sampel sebanyak 100 orang penyuluh yang terdiri atas 26 penyuluh
PNS dan 74 penyuluh THL.
Umur penyuluh di Kabupaten Cianjur
ini sebagian besar (38%) tergolong muda yaitu berkisar antara 23 tahun hingga
35 tahun. Sementara penyuluh yang tergolong tua sebanyak 28% dengan kisaran
usia lebih dari 48 tahun. Penyuluh yang masih berusia muda memungkinkan untuk
dapat terlibat aktif dalam memberikan penyuluhan kepada petani karena masih
tergolong usia yang produktif. Penyuluh yang produktif juga berpotensi dapat
mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang semakin canggih, seperti
penggunaan internet sebagai media mendapatkan informasi yang lebih banyak
mengenai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan
penyuluhannya. bahwa umur penyuluh sangat berpengaruh pada kinerja petani.
Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola pikir seseorang.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang, maka wawasannya
akan semakin tinggi pula sehingga akan meningkatkan keterlibatan orang tersebut
dalam melaksanakan tugasnya. Tingkat pendidikan juga sangat berperan bagi
penyuluh dalam menjalankan tanggung jawabnya pada petani. Pendidikan
formal penyuluh di Kabupaten Cianjur mayoritas telah menempuh hingga Strata 1
(S-1) yaitu mencapai 63%, sementara yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) hanya 16%. Hal ini menggambarkan bahwa penyuluh di Kabupaten Cianjur
rata-rata telah berpendidikan tinggi, sehingga memiliki kemampuan yang memadai
untuk melaksanakan tugasnya sebagai penyuluh.
Kepemilikan
media internet, berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa
media internet yang dimiliki oleh penyuluh di Kabupaten Cianjur sebagian besar
(66%) 1-3 unit. Hal ini menggambarkan bahwa media untuk mengakses. internet
yang dimiliki penyuluh sangat memadai. Kondisi
yang demikian memudahkan
penyuluhuntuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan
penyuluhannya. Adapun media internet yang banyak dimiliki oleh penyuluh di
wilayah ini di antaranya adalah Hp berinternet dan laptop, iPad/Tab, ataupun
Smart TV. Selain itu, faktor-faktor terkait pola penggunaan internet, dan
pemanfaatan internet, serta keaktifan penggunaan internet oleh penyuluh dan
petani.
Kelancaran
dalam penggunaan internet oleh penyuluh perlu adanya berbagai dukungan. Salah satu
dukungan tersebut dapat berasal dari instansi di mana
penyuluh tersebut bekerja.
Dukungan instansi merupakan faktor-faktor dari luar pribadi penyuluh
yang diduga berpengaruh dengan tingkat pemanfaatan internet.
Dukungan instansi yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi
pelatihan dalam pemanfaatan TIK
dan dukungan finansial. Diketahui bahwa sebagian besar
(59%) responden mengatakan masih jarang terlibat dalam pelatihan TIK. Hal ini
di karenakan pelatihan yang diadakan
untuk penyuluh masih jarang. Hanya terdapat 36% responden
yang selalu mengikuti pelatihan TIK. Pelatihan yang pernah diikuti tersebut
di antaranya adalah
pelatihan mengenai cyber extension, sms center, membuat blog, dan
pemanfaatan media sosial melalui WhatsApp (WA), Facebook (FB), dan teknologi
informasi untuk pertanian. Selain dukungan berupa pelatihan TIK,instansi juga
perlu memberikan dukungan finansial bagi penyuluh dalam mengakses internet.
Persepsi adalah
pendapat maupun penilaian responden tentang internet yang meliputi manfaat internet, kualitas internet,
serta kemudahan mengakses internet
tersebut. Persepsi penyuluh tentang pemanfaatan
internet secara keselurahan termasuk positif. Manfaat yang
diperoleh dari menggunakan internet dalam penelitian ini sebagian besar (74%)
termasuk dalam kategori sangat bermanfaat. Hal ini menggambarkanbahwa dengan adanya
internet dapat memberikan kemudahan bagi penyuluh
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
sebagai pendukung kegiatan
penyuluhannya. Manfaat dari informasi-informasi
yang mudah didapat
tersebut akan memperluas wawasan
diri penyuluh. Pola penggunaan internet
dalam penelitian ini meliputi durasi, keragaman gawai (gadget) untuk akses
internet, dan pengeluran biaya untuk mengakses internet. Durasi mengakses
internet merupakan lamanya waktu penyuluh dalam menggunakan internet, sementara
itu keragaman media internet yang diakses adalah jenis-jenis layanan yang
diakses melalui internet, dan pengeluaran biaya merupakan persepsi penyuluh
tentang banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan internet.
Durasi
penggunaan internet atau lamanya seseorang menggunakan internet dipengaruhi
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah motif orang tersebut menggunakan internet,
jaringan hubungan internet (sinyal), dan biaya yang harus dikeluarkan untuk
akses internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (62%)
responden, durasi dalam menggunakan internet termasuk sedang. Lamanya durasi
penyuluh dalam menggunakan internet disebabkan oleh penyuluh yang tidak hanya
mencari informasi yang berkaitan dengan pertanian saja, melainkan juga
mengakses informasi-informasi lain di luar sektor pertanian. Penyuluh terkadang
setelah mengakses informasi utama, juga mengakses akun media sosial yang
dimilikinya, seperti Facebook, instagram serta situs berita-berita sosial.
Tingkat
pemanfaatan informasi yang diperoleh melalui akses internet dalam penyusunan
laporan oleh penyuluh dinilai berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan internet oleh penyuluh dalam
menyusun laporan sebagian besar (60%) termasuk kategori sedang.
Kondisi
tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar penyuluh tersebut hanya
kadang-kadang menyusun laporan berdasarkan referensi dari internet. Penyuluh
juga terkadang mengunjungi website pertanian saat akan membuat laporan
penyuluhan. Hanya ada 27% penyuluh yang menyusun laporan selalu menggunakan
informasi berasal dari internet. Penyuluh tersebut juga memanfaatkan berita seputar pertanian
dalam penyusunan laporannya dan berdiskusi sesama penyuluh
melalui internet. Kinerja penyuluh merupakan kemampuan atau hasil
kerja penyuluh berdasarkan pada status kerja, kondisi kerja, dan kebijakan
organisasi dalam mengimplementasikan program penyuluhan. Hal ini meliputi
persiapan kegiatan penyuluhan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan penyuluhan.
Kinerja penyuluh dalam kegiatan-kegiatan tersebut diduga dipengaruhi oleh tingkat
pemanfaatan internet. Pemanfaatan internet merupakan salah satu
kinerja penyuluh dalam memanfaatkan perkembangan TIK. Pemanfaatan media
internet oleh penyuluh pertanian berkaitan dengan motif dan kebutuhan penyuluh
terhadap informasi di media internet.
Tingkat
pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian tergolong sedang, baik dalam
menyusun laporan, pembuatan materi penyuluhan, penyusunan program penyuluhan,
dan pembuatan desain metode penyuluhan.
Artinya penyuluh kadang-kadang memanfaatkan internet dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan
internet adalah umur, pendidikan formal, persepsi terhadap internet, durasi,
dan keragaman gawai/gadget yang diakses.
Pemanfaatan internet berpengaruh positif terhadap kinerja. Artinya tingkat pemanfaatan internet
tersebut dipengaruhi umur yang muda, pendidikan formal yang
tinggi, persepsi terhadap internet yang tinggi, durasi yang lebih lama, banyaknya
gawai/gadget yang diakses. Pemanfaatan internet oleh penyuluh terbukti
meningkatkan kinerja penyuluh.
Link
Jurnal : http://jai.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/17173/14482
Harzu Sajiwo
ReplyDelete16/394228/PN/14467
Golong B1/kelompok 1
Menurut saya setelah setelah membaca artikel ini,artikel ini cukup baik dan jelas. Ide atau teknologi baru yang dijelaskan dalam artikel ini adalah Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Cianjur di Indonesia yang sangat membantu para petani dalam mendorong petani untuk lebih maju, mempunyai wawasan yang luas dan berorientasi pada pasar. Hal ini berkaitan dengan peran penyuluh pertanian sebagai motivator. Sasaran utama artikel ini adalah para petani dan penyuluh pertanian. Dimana ide dan teknologi ini sangat mendukung sekali keefektifan waktu dan tenaga kerja karena Internet merupakan salah satu media yang dapat berperan sebagai alat bantu untuk mengoptimalkan dan mengembangkan kemampuan penyuluh pertanian.
Melalui internet, informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas dan dapat diakses secara cepat dan murah. Ketersediaan informasi melalui internet membantu proses penyuluhan pertanian lebih cepat dan efektif. Persepsi penyuluh tentang pemanfaatan internet secara keselurahan termasuk positif. Manfaat yang diperoleh dari menggunakan internet dalam penelitian ini sebagian besar (74%) termasuk dalam kategori sangat bermanfaat. Hal ini menggambarkanbahwa dengan adanya internet dapat memberikan kemudahan bagi penyuluh untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai pendukung kegiatan penyuluhannya. Manfaat dari informasi-informasi yang mudah didapat tersebut akan memperluas wawasan diri penyuluh. Pola penggunaan internet dalam penelitian ini meliputi durasi, keragaman gawai (gadget) untuk akses internet, dan pengeluran biaya untuk mengakses internet.Tentunya banyak sekali ilmu yangkita dapat dari membaca artikel ini untuk kemajuan pangan di Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam artikel ini adalah :
a. Proximity : artikel tersebut bersifat dekat dengan petani karena jelas sangat berpengaruh besar terhadap kinerja dan hasil produksi petani
b. Importance : artikel ini tentu saja mengandung informasi yang sangat penting bagi petani yang dapat membantu aspek kerja para petani
c. Policy : tulisan artikel tersebut sudah didukng oleh gerak pemerintah yang ikut dalam proses pemanfaatan internet untuk membantu proses penyuluhan pertanian lebih cepat dan efektif.
d. Consequence : berita dalam artikel tersebut bersifat menguntungkan dan menarik dalam dunia pertanian.